Menjalani kegiatan pertanian bukan hanya sebatas memproduksi atau melakukan kegiatan pertanian, seperti budidaya tanam untuk memperoleh hasil pertanian yang berlimpah. Tetapi dibalik itu, bagaimana proses pemasaran untuk hasil usaha tani agar pertanian tersebut dapat menguntungkan dari segi ekonomi dan mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Produktivitas pertanian yang tinggi akan menjadi sia-sia jika tidak sepenuhnya dapat diserap oleh pasar. Oleh karena itu, pemasaran untuk hasil usaha tani menjadi kunci kegiatan pertanian dalam hal ini petani sayur di Kota Ambon. Pentingnya kemitraan yang baik dan jelas bagi pemberdayaan petani local di Kota Ambon menuntut sebuah penyelesaian terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh petani lokal di Dusun Riang, Dusun Talaga Pange, Desa Waiheru dan Talaga Kodok. Keempat lokasi yang kami pilih merupakan pusat produksi sayur yang ada di Kota Ambon. Upaya pembangunan pertanian di Kota Ambon yang dilakukan melalui berbagai pola pengembangan telah berhasil meningkatkan luas areal dan produksi, namun belum memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan kesejahteraan petani di Kota Ambon. Keterbatasan petani dalam kepemilikan lahan, penguasaan teknologi, akses terhadap permodalan dan pasar, telah menempatkan individu petani pada posisi yang kurang menguntungkan, dan mengakibatkan petani terkena dampak negatif setiap kali terjadi perubahan pada mekanisme perdagangan baik lokal maupun global. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dalam pembangunan pertanian kedepan seharunya lebih ditekankan pada membangun manusia dan masyarakat pertanian. Karena itu kegiatan pemberdayaan petani dan kelembagaan menjadi penting dalam rangka mendorong petani untuk mengorganisasikan dirinya dan terhimpun dalam suatu wadah usaha yang mensinergiskan kekuatan/potensi yang dimiliki masyarakat tani di Kota Ambon.
